Berta Cáceres; Nihilnya Perlindungan Aktivis Perempuan

Pada tanggal 3 Maret 2016, dunia kehilangan salah satu pahlawan lingkungan terkemuka, Berta Cáceres. Sebagai seorang aktivis lingkungan dan pemimpin suku Lenca di Honduras, Berta mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan hak-hak pribumi dan melindungi lingkungan hidup. Namun, takdir tragis menimpanya ketika ia dibunuh di rumahnya oleh orang tak dikenal. Kematian Berta Cáceres bukan hanya sebuah kehilangan bagi Honduras, tetapi juga pukulan bagi perjuangan global melawan ketidakadilan lingkungan.

Berta Cáceres adalah simbol keteguhan dan keberanian. Sebagai pendiri dan koordinator Dewan Organisasi Rakyat dan Pribumi Honduras (COPINH), ia memimpin perlawanan terhadap proyek-proyek pembangunan besar yang merusak lingkungan dan hak-hak suku pribumi. Dedikasinya terbukti melalui penghargaan Goldman Environmental Prize yang ia terima pada tahun 2015. Namun, pengakuan internasional tidak mampu melindunginya dari ancaman pembunuhan yang telah menghantuinya selama bertahun-tahun.

Tragedi kemanusiaan ini menyoroti masalah serius yang dihadapi oleh para aktivis lingkungan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Seperti Honduras, Indonesia juga menyaksikan serangkaian pembunuhan terhadap para pembela lingkungan dan Hak Asasi Manusia (HAM). Perlindungan bagi para aktivis ini seringkali minim, dan mereka terus menghadapi risiko nyawa yang nyata ketika mereka menentang kepentingan korporasi atau pemerintah yang tidak memihak.

Menurut Global Witness, Honduras adalah salah satu negara paling berbahaya bagi aktivis lingkungan, dengan 12 pembunuhan terjadi pada tahun 2014 saja. Keadaan serupa juga terjadi di Indonesia, di mana aktivis lingkungan dan HAM sering kali menjadi sasaran kekerasan. Dari Papua hingga Kalimantan, suara-suara yang berani dalam mempertahankan tanah dan air terancam, bahkan hingga hilangnya nyawa.

Perlindungan bagi para pembela lingkungan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan komunitas internasional. Langkah-langkah konkret harus diambil untuk mencegah kekerasan dan memastikan keadilan bagi para aktivis yang terancam. Hukum harus ditegakkan secara adil, dan para pelaku kejahatan terhadap para pembela lingkungan harus diadili dengan tegas.

Selain itu, kesadaran global tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan hak-hak pribumi juga harus ditingkatkan. Solidaritas internasional dapat memberikan perlindungan tambahan bagi para aktivis yang berada di garis depan perjuangan. Semua orang, dari pemerintah hingga warga biasa, memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan melindungi mereka yang berani berbicara demi keadilan lingkungan.

Mengenang Berta Cáceres, kita diingatkan bahwa perjuangan untuk lingkungan hidup bukanlah tugas yang mudah. Namun, kita juga diingatkan akan keberanian dan keteguhan yang diperlukan untuk melawan ketidakadilan. Kita harus berdiri bersama dalam memperjuangkan hak-hak lingkungan dan manusia, memastikan bahwa warisan Berta dan para pahlawan lingkungan lainnya tetap hidup dalam gerakan perubahan global yang lebih besar.

Share this post

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.