Buku Prisma: Refleksi Pengorganisasian Aktivis Perempuan Muda Komunitas JASS

eperti sedang menyaksikan panggung kehidupan, begitulah rasanya ketika satu demi satu kubaca tulisan kawan-kawan perempuan muda yang tergabung dalam komunitas JASS Indonesia ini. Awalnya tampak hanya seperti lakon sederhana, mereka berkisah tentang seorang atau beberapa orang perempuan yang mereka dampingi dalam keseharian kerja pengorganisasian basis mereka. 

Fokus kisah dan asal wilayah penulis memiliki variasi yang cukup luas sehingga menarik minatku untuk terus mendalami kisah yang tersurat maupun tersirat dalam tulisan ini. Dan memang ketika kumasuki secara lebih dalam kisah-kisah ini, aku merasa berada pada pusaran pertarungan perempuan dalam mempertahankan kehidupan dan martabatnya. 

Meskipun di satu sisi sebagian cerita membuat miris hati dan mengguratkan kepedihan yang mendalam, namun tetap, dapat ditangkap asa yang disampaikan oleh penulisnya. Misalnya, cerita Yelian, seorang pembantu remaja yang mengalami kekerasan oleh majikannya namun sulit mendapatkan keadilan karena sang majikan adalah pejabat negara, buatku tetap karena sang majikan adalah pejabat negara, buatku tetap  memberikan harapan karena Maspa sang penulis juga menggambarkan kegigihan mereka sebagai pendamping tak tergoyahkan dalam menghadapi hal ini.

Share this post

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.