Buku Aku Mampu: Transformasi Gerakan Perempuan Akar Rumput

Buku Aku Mampu” – Transformasi Gerakan Perempuan Akar Rumput” yang ada di depan para pembaca ini merupakan upaya FAMM Indonesia dalam menggunakan media kreatif untuk memperkuat visibilitas dan jangkauan kelompok perempuan muda sebagai bagian dari gerakan demokrasi dan keadilan di Indonesia.

Buku ini mengumpulkan praktik-praktik baik yang menghasilkan perubahan dari pengalaman kerja-kerja pengorganisasian aktivis perempuan muda di akar rumput yang secara langsung didalami melalui pendekatan penelitian dengan menggunakan metode FPAR (Feminist Participatory Action Research).  

Kegiatan FPAR diawali dengan menyusun rencana penelitian yang akan dilakukan oleh anggota.  Uniknya, anggota awalnya kebingungan untuk memulai menyusun langkah-langkahnya, namun berkat pengantar diskusi yang diawali dengan pemutaran film pengorganisasian akhirnya wawasan anggota jadi terbuka dan hasil rancangan atau desain kerangka FPAR pengorganisasiannya menjadi mudah untuk diselesaikan.  Fokus isu nya pun beragam dan keterlibatan komunitas dampingan menjadi penting untuk dilakukan. Dari proses pelaksanaan FPAR ini, anggota merasakan ada perubahan yang signifikan dalam kerja-kerja pengorgannisasian dirinya dan lembaganya. 

Hal menarik lainnya adalah waktu pelaksanaan FPAR ini di tengah-tengah masa pandemik.  Di mana semua aktivitas atau pertemuan tatap muka langsung dibatasi oleh pemerintah dan ini terjadi hampir di setiap wilayah anggota yang melaksanakannya.  FAMM Indonesia kemudian mengambil langkah dengan mengubah metode pelaksanaan kegiatan dari pertemuan tatap muka langsung menjadi pertemuan virtual melalui zoom.  Hal ini diputuskan bersama sebagai bentuk adaptasi terhadap bencana di luar kendali manusia.  Strategi ini dirasakan sangat efektif dalam pelaksanaan kegiatan dan efisien dalam penggunaan anggaran.      

Selain itu, cerita perubahan yang dituliskan oleh para penulis dalam buku ini tidak hanya dari anggota FAMM indonesia saja, namun juga dituliskan oleh perwakilan komunitas dampingan mereka yang terlibat dalam proses FPAR.  Hal ini menarik sebab ini pertama kalinya komunitas dampingan menuliskan cerita perubahan yang dirasakan sejak terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan anggota FAMM di wilayah.  

Walaupun dalam proses penulisannya ada banyak tantangan yang dialami.  Misalnya memilih frasa kata untuk memulai menulis, menemukan sudut pandang perubahan yang ingin diceritakan dan lain-lain.  Namun semua tantangan itu dapat diselesaikan oleh anggota dan komunitasnya sehingga cerita-cerita perubahan yang ada dalam buku ini betul-betul lahir dari proses belajar untuk menemukan kelemahan diri yang kemudian diubah untuk menjadi kekuatan bersama.  

Buku ini menjadi suatu bukti yang valid terhadap adanya kepemimpinan dan pengorganisasian perempuan muda di akar rumput yang demokratis dan mampu membawa perubahan sosial yang lebih baik. 

Share this post

Leave A Comment

Your Comment
All comments are held for moderation.